:: Selamat Datang di Official Website Masjid Al Hikmah Toyan. Semoga bisa menjadi media berbagi dan media silaturahmi untuk saling memotivasi. Tingkatkan Ukhuwah, Jaga Istiqomah. Salam Ikhuwah. Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan ::.
do follow

Website Masjid Al Hikmah Toyan

| Secara Bertahap Website Ini Akan Migrasi Ke Rumah Baru Kami | www.alhikmahtoyan.org

Jumat, 28 Oktober 2011

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (4)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Bukhara merupakan kota yang terletak di sebelah tengah Uzbekistan. Pasukan tentara Islam pertama menjejakan kaki di tanah Bukhara pada 674 M di bawah pimpinan perang Ubaidilah bin Zaid.

Namun, pengaruh Islam benar-benar mulai mendominasi wilayah itu pada 710 M di bawah kepemimpinan Kutaiba bin Muslim. Seabad setelah terjadinya perang Talas, Islam mulai mengakar di Bukhara.

Tepat pada tahun 850 M, Bukhara telah menjadi ibukota Dinasti Sumanid. Pada era keeemasan Dinasti Samanid, kota ini menjadi pusat intelektual dunia Islam. Saat itu, bermunculan madrasah yang mengajarkan ilmu pengetahuan.

Di setiap perkampungan berdiri sekolah. Para siswa mempelajari berbagai ilmu pengetahuan,aritmetika, jurisprudensi, logika, musik, serta puisi. Geliat pendidikan di Bukhara itu telah membawa pengaruh yang positif dalam penyebaran dan penggunaan bahasa Persia dan Uzbek.

Tak heran, kemampuan penduduk Bukhara dalam menulis, menguasai ilmu pengetahuan serta keterampilan berkembang pesat. Di tanah Bukhara pun kemudian lahir sederet ulama dan ilmuwan Muslim termasyur seperti Imam Bukhari, Ibnu Sina, Abu Habsin Umar bin Mansur al-Bukhari yang di kenali dengan nama al Bazzar, Al-Hafiz Abu Zakaria Abdul Rahman Ibnu Nasr al-Bukhari, Abdul rahim bin Ahmad al-Bukhari, dan Abu Al-Abbas al-Maqdisi al-Hambali.

Penyair Jalaludin Rumi pun secara khusus menyanjung kota ini.”Bukhara sumber pengetahuan. Oh, Bukhara pemilik pengetahuan,” ungkap Rumi dalam puisinya menggambarkan kekagumannya kepada Bukhara tanah kelahiran sederet ulama dan ilmuwan besar. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (4)

Selasa, 25 Oktober 2011

Ppsi Persiapkan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Guna menghadapi Idul Adha 1432 Hijriyah, Ahad, 23 Oktober 2011 bertempat di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan dilaksanakan rapat persiapan Shalat Idul Adha.

Shalat Idul Adha yang dikoordinir oleh Panitia Penyelenggara Shalat Ied (PPSI) ini sedianya akan dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah 1432 Hijriyah bertepatan dengan tanggal 06 Nopember 2011.

Berbeda dengan pelaksanaan rapat-rapat sebelumnya dimana rapat dilaksanakan pada malam hari, mulai penyelenggaraan perhitungan infak Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah kemarin rapat dilaksanakan pada sore hari bakda Shalat Ashar. Hal ini ditempuh agar semua anggota PPSI dapat hadir terutama untuk anggota perempuan.

Adapun agenda rapat yaitu persiapan pelaksanaan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah, diantaranya mulai dari persiapan tempat, Imam dan Khatib, pengaturan shof, sound sistem hal-hal lain yang sifatnya teknis.

Sementara itu, agenda rapat dilaksanakan tetap mendetail sebagaimana persiapan Shalat Idul Fitri. Walaupun , jamaah yang hadir biasanya lebih sedikit. Imam dan Khatib sendiri sedianya akan disampaikan oleh Ustadz Khadirun, S.Th.I dari Wates.

Kendala-kendala yang ada dalam penyelenggaraan Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah pun dijadikan masukan dan koreksi. Harapannya ke depan dapat tercipta sebuah standar kinerja penyelenggaraan yang baku dan lebih baik.

Semoga dengan persiapan yang ada akan lebih mengoptimalkan kinerja PPSI dalam hal penyelenggaraan Shalat Idul Adha tersebut. *[adm]
Referensi : Siap Idul Adha 1432 H | Infak Fitri 1432 H | Idul Fitri Sebagai Momentum

Selengkapnya → Ppsi Persiapkan Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (3)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Selain Madinah dan Damaskus, Baghdad adalah salah satu kota ilmu pengetahuan – masa keemasan Islam. Kota ini dibangun oleh Dinasti Abbasiyah.

Baghdad adalah ibu kota Irak dan provinsi Baghdad. Pembangunannya di prakarsai oleh Khalifah Abu Jafar al-Mansur (754 - 775 M), yang memindahkan pusat pemerintahan Islam dari Damaskus ke Baghdad. Khalifah Kedua dari Dinasti Abbasiyah itu, pada 762 M menyulap kota kecil Baghdad menjadi sebuah kota baru yang megah.

Pemilihan Baghdad sebagai pusat pemerintah Dinasti Abbasiyah di dasarkan pada berbagai pertimbagan seperti politik, keamanan, sosial, serta geografis. Dengan dana yang besar, jadilah kota yang baru dengan arsitektur yang indah. Khalifah-khalifah setelah Al-Mansur membangun kota ini dengan mendirikan sarana-sarana Ibadah, pendidikan, dan ilmu pengetahuan, ekonomi, dan politik.

Puncak kejayaan Baghdad di capai pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M) dan Khalifah Al-Mamun (813-833 M). Keduanya punya perhatian besar pada pendidikan dan ilmu pengetahuan. Khalifah Harun ar-Rasyid mendirikan lembaga penerjemahan buku bernama Bayt al-Hikmah (Rumah kearifan).

Lembaga ini kemudian di kembangkan oleh Al-Mamun menjadi lembaga pendidikan tinggi, perpustakaan dan pusat-pusat penelitian. Ratusan ribu buku dari Yunani, India, Persia, Byzantium,dan Syria berhasil di terjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Philip K Hitti dalam, Capital Cities of Arab Islam, menyebut Baghdad sebagai kota Intelektual. Sebab, di sana lahir banyak intelektual Muslim yang memngembangkan ilmu pengetahuan, seperti bidan, kedokteran, kimia, fisika, biologi, matematika, astronomi, astrologi, dan filsafat. Selain itu, juga Historiografi, sastra, seni, tafsir, hadist, fikih, teologi, dan bahasa. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (3)

Sabtu, 22 Oktober 2011

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (2)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Menyambung tulisan sebelumnya Madinah, Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (1). Kota yang juga di kenal memiliki tradisi keilmuan adalah Damaskus.

Damaskus (Dimasyiq juga disebut asy-Syam) adalah ibukota dan kota terbesar di Suriah. Tak hanya di kenal dengan fasilitas yang mendukung perkembangan tradisi keilmuan, seperti sekolah, perpustakaan, maupun percetakan buku, namun juga dikenal dengan para ilmuwannya.

Salah satu khalifah yang berjasa memajukan bidang pendidikan di kota ini yaitu Nur Al-Din. Ia dengan koleksi baru mendirikan banyak sekolah maupun perpustakaan dengan koleksi buku yang sangat lengkap.

Di kota Damaskus ini, juga terdapat seorang dokter bernama Muhaddap Eddin al-Dawhar, yang memiliki kontribusi dalam memajukan Damaskus sebagai kota Ilmu. Menjelang akhir hayatnya ia mengubah rumahnya yang ada di sebelah Selatan Masjid Umayyah menjadi madrasah yang mengajarkan ilmu Kedokteran. Ia pun mewakafkan hartanya untuk membayar gaji guru dan beasiswa murid madrasah itu.

Di Damaskus juga terdapat banyak fasilitas yang baik bagi para mahasiswa asing dan pengunjung Masjid Ummayah. Di antara mereka ada yang datang dari Spanyol untuk bertandang dan menimba ilmu. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Kejayaan Islam

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (2)

Rabu, 19 Oktober 2011

Award Pertama Dari Berbagi Kreativitas

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Berawal dari niat baik, namun dengan coba-coba dan mengandalkan kemampuan nge-blog yang seadanya pada waktu itu, akhirnya blog sederhana ini-pun jadi pada 12 September 2008.


Dengan mengusung jargon, Indahnya Berbagi - Mari Menuju Kebaikan dan Perbaikan, akhirnya blog sederhana ini mendapatkan award. Award ini saya dapatkan dari blog Berbagi Kreativitas. Terima Kasih kepada sobat blogger Berbagi Kreativitas yang telah memberikan award kepada blog ini.

Memang award bukan tujuan dari blog ini. Berharap menjadi media berbagi, saling tukar ide, tukar informasi, jalin silaturahim ditengah hiruk pikuk dunia, khususnya via alam maya itulah tujuan awal dari pembuatan blog. Saling memotivasi, tingkatkan ukhuwah, jaga istiqomah, Salam ukhuwah.

Sekali lagi Terima Kasih untuk sobat blogger Berbagi Kreativitas. *[adm]

Selengkapnya → Award Pertama Dari Berbagi Kreativitas

Selasa, 18 Oktober 2011

Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (1)

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Para Sahabat memilih hidup sederhana demi menimba ilmu dari setiap wahyu yang diterima Rasulullah. Madinah, Kota ini merupakan tempat hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah setelah di kejar kaum kafir Qurais.

Di tengah kota ini pula Masjid An-Nabawi dibangun oleh Rasulullah SAW, beserta para sahabatnya. Masjid ini hidup secara dinamis selama 24 jam. Melalui masjid inilah Rasulullah SAW mengajarkan Islam kepada para Sahabat. Bahkan beliau sengaja menyiapkan balik-balik di sudut masjid bagi mereka yang ingin mendalami ilmu.

Dalam sejarah di sebutkan bahwa para sahabat yang memilih kehidupan ini di sebut sebagai Ahl Al Suffah. Mereka memilih hidup sederhana demi menimba ilmu dari setiap wahyu yang di terima Rasullah. Seluruh waktu mereka di pergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan seluas-luasnya untuk memahami ajaran Islam.

Salah seorang dari mereka ada yang terkenal karena pengetahuan dan hafalannya tentang Hadist-hadist Nabi seperti Abu Hurairah. Madinah ketika itu dikenal sebagai pusat pendidikan ajaran Islam. Mereka yang ingin mendalami ajaran Islam datang ke kota ini. Sebab, di kota ini selain ada Rasulullah juga banyak sahabat utama yang siap mengajari Islam.

Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah bernama Yatsrib, dikenal sebagai pusat perdagangan. Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun. Suhu tertinggi berkisar antara 30 °C sampai 45 °C pada waktu musim panas, dan suhu rata-rata berkisar antara 10 °C sampai 25 °C. *[adm]
Referensi : Suara Hidayatullah | Wikipedia

Selengkapnya → Kota Ilmu Pengetahuan – Masa Keemasan Islam (1)

Selasa, 11 Oktober 2011

Menjadi Orang Kuat dan Tangguh

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Orang yang kuat itu bukan orang yang (tak terkalahkan) saat berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah mereka yang dapat mengendalikan dirinya pada saat emosi.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud).

Ketika melihat orang yang berbadan tinggi, tegap dan berotot, kita langsung membenarkan bahwa orang tersebut kuat. Kekuatan selalu kita ukur secara fisik. Padahal tidak demikian dengan Rasulullah SAW.

Orang kuat menurut Rasulullah SAW, adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya saat hatinya bergejolak marah. Pada saat seperti itu, ia mampu menahannya dengan kesabaran dan mengalahkannya dengan keteguhan hati. Ia tidak seenaknya mengeluarkan caci maki, kata-kata murka dan kotor.

Orang yang tidak dapat mengendalikan nafsu marahnya akan mudah tersulut, terprovokasi dan terpancing oleh hal-hal yang semestinya tidak perlu sampai membangkitkan amarahnya.

Nafsu yang selalu mendorong manusia untuk tidak memperdulikan aturan dan tidak mengindahkan kehormatan inilah yang harus disembuhkan dengan pelatihan-pelatihan yang intensif dan pendidikan yang mencerahkan. Kita harus mampu memblokir semua jalan keinginan nafsu yang menghancurkan itu.

Betapa banyak orang yang jatuh kehormatannyahanya gara-gara tidak mampu menahan amarahnya. Seorang akademisi tidak lagi bicara ilmiah jika sedang marah. Seorang ustadz tidak lagi berkata santun saat marah. Seorang ibu tidak lagi berkata lembut kepada anaknya ketika marah.

Tidak salah lagi jika Rasulullah mendefinisikan orang yang kuat sebagai orang yang mampu menahan amarahnya. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan hidayah agar selalu dapat menahan amarah. Aamiin. *[adm]
Referensi : Hidayatullah

Selengkapnya → Menjadi Orang Kuat dan Tangguh

Selasa, 04 Oktober 2011

Al Hikmah Persiapkan Idul Adha 1432 Hijriyah

[alhikmahtoyan.blogspot.com] – Ahad, 02 Oktober 2011 bakda Shalat Isya’, bertempat di Serambi Masjid Al Hikmah Toyan dilaksanakan rapat persiapan dalam rangka menghadapi Hari Besar Islam, Idul Adha 1432 Hijriyah.

Firman Allah SWT dalam Al Quran QS. Al Kautsar [108] : 2, ”Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah”. Dalam penjelasannya di foot note, yang dimaksud berkorban ialah menyembelih hewan qurban dan mensyukuri nikmat Allah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, persiapan guna menghadapi hari nahar itu diawali dengan rapat awal. Adapun agenda yang dibahas dalam acara tersebut diantaranya pembentukan panitia qurban 1432 Hijriyah serta pembahasan masalah teknis penyembelihan hewan kurban.

”Kendala teknis tahun 1431 Hijriyah tahun lalu, sudah semestinya dievaluasi dan dicarikan solusi untuk perbaikan penyelenggaan penyembelihan hewan kurban tahun ini”, kata Drs. Slamet Riyadi, Ketua Takmir Masjid.

Tahun lalu Al Hikmah melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebanyak 4 (empat) ekor sapi, semoga tahun ini bisa lebih baik dalam hal jumlah maupun kualitas penyelenggaraan, lanjut Slamet.

Sementara itu hasil rapat mengamanatkan kepada Radjiyo, S.Pd sebagai ketua panitia penyembelihan hewan kurban tahun ini. Beberapa hal yang juga dibahas diantaranya, pengkondisian alat dan tempat, pembagian daging, mengkoordinasikan pembelian hewan kurban dan lain-lain terkait teknis.

Radjiyo, berharap bahwa dengan persiapan yang matang diharapkan penyelenggaraan penyembelihan hewan kurban tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Semoga. Aamiin. *[adm]
Referensi : Siap Idul Adha 1431 H | Tanggung Jawab Sosial

Selengkapnya → Al Hikmah Persiapkan Idul Adha 1432 Hijriyah